Ciriciri, sumber daya alam, manfaat dan mata pencaharian penduduk pantai, dataran tinggi dan dataran rendah. Tulis perbedaan yang kamu temukan dari ketiga tempat tersebut. Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 3 Kelas 4 halaman 5 - 6, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Increasing of land development for industrial and residential allotment in Sidoarjo, create land for agriculture and farms decreases slowly which is still potentially undermined by the allotment of industrial and residential development. To take advantage of employment land required for the evaluation of land resources planning regions based on geographical physical conditions including slope, soil, lithology, morphology, land cover, and hydrology. The system will be made in this study plan based Webmap which is the development of technologies of Geographic Information Systems GIS to research methods that will be used the system development life cycle SDLC, which is the methodology of the systems development life cycle by analyzing and designing a system that will wake. The purpose of this study is to create a system in the form webmap to show areas that have suitable land areas and land areas that do not fit in the field of agriculture and fisheries in each village or villages, shows agricultural production for food crops and fishery production. The benefits of this study will assist the relocation of agricultural land and fisheries to revive the economy and promote their products, so it does not change the land use is appropriate. Easing the Office of Government inform potential most suitable land or an area of land that is not suitable for agriculture and fisheries more quickly and accurately in the form of digital maps with webmap, and will help investors gain a strategic area to invest in agriculture or fisheries in the District Sidoarjo. Keywords land, agriculture, fisheries, webmap Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI- 85WEB MAP UNTUK MENGETAHUI POTENSI LAHAN PERTANIANDAN PERIKANAN DI KABUPATEN SIDOARJO*Anik Vega Vitianingsih,**Yudi Kristyawan**Teknik Informatika- Universitas SurabayaJalan Semolowaru 84 Surabaya 60118E-Mail *vega banyaknya pembangunan lahan untuk industri dan peruntukan perumahan di KabupatenSidoarjo, membuat lahan untuk pertanian dan tambak semakin berkurang secara perlahan-lahan yangsebenarnya masih berpotensi tergerus oleh peruntukan pembangunan industri dan memanfaatkan lahan diperlukan kerja evaluasi sumber daya lahan untuk melakukanperencanaan wilayah berdasarkan pada kondisi fisik geografis diantaranya lereng, tanah, litologi,morfologi, penutup lahan, dan hidrologi. Sistem yang akan dibuat dalam rencana penelitian iniberbasis webmap yang merupakan pengembangan dari teknologi Sistem Informasi GeografisSIG dengan metode penelitian yang akan digunakan system development life cycle SDLC, yangmerupakan metodologi dalam siklus hidup pengembangan sistem dengan menganalisa danmerancang sistem yang akan bangun. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem dalam bentukwebmap untuk menunjukkan daerah yang mempunyai area lahan yang sesuai dan area lahanyang tidak sesuai pada bidang pertanian dan perikanan disetiap desa atau kelurahan, menunjukkanhasil produksi pertanian untuk tanaman pangan dan produksi perikanan. Manfaat dari penelitian iniakan membantu relokasi tempat sebagai lahan pertanian dan perikanan untuk menghidupkanperekonomian dan memajukan hasil produksinya, sehingga tidak mengubah fungsi lahan yangsemestinya. Mempermudah Dinas Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo menginformasikan potensilahan yang paling sesuai atau area lahan yang tidak sesuai untuk pertanian dan perikanan secaralebih cepat dan akurat dalam bentuk peta digital dengan media webmap, serta akan membantuinvestor memperoleh wilayah yang strategis untuk berinvestasi pada pertanian atau perikanan diKabupaten kunci lahan, pertanian, perikanan, webmapABSTRACTIncreasing of land development for industrial and residential allotment in Sidoarjo, create land foragriculture and farms decreases slowly which is still potentially undermined by the allotment ofindustrial and residential development. To take advantage of employment land required for theevaluation of land resources planning regions based on geographical physical conditions includingslope, soil, lithology, morphology, land cover, and hydrology. The system will be made in this studyplan based Webmap which is the development of technologies of Geographic Information SystemsGIS to research methods that will be used the system development life cycle SDLC, which is themethodology of the systems development life cycle by analyzing and designing a system that will purpose of this study is to create a system in the form webmap to show areas that have suitableland areas and land areas that do not fit in the field of agriculture and fisheries in each village orvillages, shows agricultural production for food crops and fishery production. The benefits of thisstudy will assist the relocation of agricultural land and fisheries to revive the economy and promotetheir products, so it does not change the land use is appropriate. Easing the Office of Governmentinform potential most suitable land or an area of land that is not suitable for agriculture and fisheriesmore quickly and accurately in the form of digital maps with webmap, and will help investors gain astrategic area to invest in agriculture or fisheries in the District land, agriculture, fisheries, webmap Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 86PENDAHULUANRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029, Bagian Ketiga RencanaPengembangan kawasan budidaya dan kawasan Pertanian yang meliputi kawasan lahan sawah dankawasan perikanan. Upaya pengelolaan kawasan lahan pertanian dan kawasan lahan tambak yangada dilindungi dari perkembangan kegiatan industri dan pemukiman. Meningkatkan kualitas danproduktifitas kawasan pertanian terutama pada kawasan yang berteknologi tepat disertai denganpengembangan sarana dan prasarana pengairan dengan mengendalikan laju perubahan penggunaanlahan dari tambak menjadi permukiman atau industri, sehingga pemanfaatan lahan dapat digunakansebagaimana mestinya [1].Penggunaan lahan di Kabupaten Sidoarjo dapat diklasifikasikan menjadi sebelas jenis penggunaanlahan yaitu perkampungan, industri, pertambangan, sawah, pertanian lahan kering, hutan tanahbakau, perairan darat dan tambak, tanah terbuka, jalan, sungai/saluran irigasi, lain-lain. Luaspenggunaan lahan atau luas wilayah dataran Kabupaten Sidoarjo adalah Ha[2]. Pertaniandan perikanan di Sidoarjo mengalami penyempitan luas lahan dan cenderung turun sehingga hasilproduksinya juga cenderung mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan adanya perubahan peruntukanlahan, termasuk untuk lahan industri baru dan untuk pengembangan pemukiman. Perkembangan kotaakan terus terjadi sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan kegiatan sosial ekonomipenduduk yang menyertainya. Pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhanpangan untuk melangsungkan hidup. Untuk itu sebuah daerah akan lebih baik jika dapatmenghasilkan bahan makanan itu sendiri dengan memanfaatkan lahan pertanian dan tambaksebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan yang ingin dipecahkan dalam penelitian yaitu pesatnya pengembangan perumahanyang ada di Kabupaten Sidoarjo, sehingga alih fungsi penggunaan lahan pertanian dan perikanankurang diperhatikan, serta sulitnya masyarakat untuk mengetahui potensi lahan yang mereka milikicocok untuk pertanian atau perikanan sehingga hasil panen kurang maksimal, belum adanya sistemyang dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selaku pengambil keputusan untuk melakukanpengembangan wilayah potensi lahan, khususnya untuk pertanian dan yang merupakan pengembangan dari aplikasi Sistem Informasi Geografis SIG yangmempunyai kemampuan untuk melakukan analisis keruangan spatial analysis maupun waktutemporal analysis, sehingga mampu menghasilkan suatu analisis yang terintegrasi yangmencakup seluruh aspek, seperti beberapa penelitian yangsudah penulis lakukan [3-8].Tujuan dari penelitian ini dapat menghasilkan sebuah aplikasi webmap yang dapatmemberikan informasi, diantaranya informasi produksi pertanian tanaman pangan yang meliputitanaman pangan padi, jagung, kedelai dan tebu. Informasi produksi perikanan yang meliputi jenisikan udang dan ikan bandeng yang bisa dibudidayakan melalui lahan tambak. Informasi kesesuaianlahan yang cocok untuk menghasilkan produksi pertanian tanaman pangan dan lahan yang cocokuntuk untuk menghasilkan produksi perikanan, dengan parameter suhu, ketinggian wilayah, curahhujan, jenis air dan jenis yang dapat dihasilkan dihasilkan dari pembuatan aplikasi webmap dalampenelitian ini, diantaranya membantu masyarakat melalui aplikasi webmap untuk mengetahuikesesuaian lahan yang mereka miliki cocok untuk pertanian atau perikanan sehingga hasil panen akanmeningkat dan membantu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selaku pengambil keputusan untukmelakukan pengembangan wilayah potensi lahan, khususnya untuk pertanian dan perikanan denganmelihat hasil produksi tanaman pangan pertanian dan PENELITIANMetode penelitian yang akan digunakan dengan mengunakan metode model siklus hiduppengembangan sistem atau system development life cycle SDLC. SDLC adalah pendekatan melaluibeberapa tahap untuk menganalisa dan merancang sistem, dengan tahapan sebagai berikut [9] masalah, peluang dan tujuan; dengan melakukan Aktivitas Pustaka, dengan memperdalam dan memperluas konsep serta teori yang akan digunakanuntuk penelitian yang mana mengacu ke pustaka awal. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI- Lapangan, dengan mengamati ruang lingkup penelitian terhadap manjemen pemakai,menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh, mengestimasi cakupan sistem danmendokumentasikan hasil-hasilnya. Output tahap ini ialah laporan berisikan definisi masalahdan ringkasan tujuan, seperti daerah mana saja termasuk wilayah yang cocok untuk peruntukanwilayah pertanian tanaman pangan dan wilayah yang cocok untuk peruntukan syarat-syarat informasi, dengan mengukur ketersediaan data yang diperlukan untukmengembangkan sistem dengan memakai metode sampling. Parameter yang digunakan sebagaitolok ukur secara garis besar meliputi data peta yang akan digunakan dalam pembuatan layer, yang meliputi layer wilayah KabupatenSidoarjo dengan tingkat penyajian informasi pada tingkat pertanian untuk mengetahui produksi tanaman pangan padi, jagung, kedelai, dan produksi perikanan pada masing-masing untuk mengetahui potensi lahan meliputi suhu, ketinggian wilayah, curah hujan, jenisair dan jenis kebutuhan sistem, dengan meliputi sistem riil, evaluasi dan studi kelayakan data,diantaranya bentuk sistem webmap yang akan kebutuhan data spasial dan data atribut yang akan digunakan untuk mengolah aliran data yang akan digunakan untuk perancangan database dengan membuatanalisa proses yang ada dalam sistem dengan menggambarkan ke dalam diagram berjenjang sistem, dengan merupakan merancang data-data yang telah ada sebelumdiimplementasikan ke dalam program, diantaranya contextual data model CDM dan physical data model PDM proses dari sistem yang digambarkan dengan Sistem, mengimplementasi sistem yang telah dibuat pada perancangan sistem yangditujukan untuk memudahkan pemakaian dalam berinteraksi dengan sistem yang sistem, dengan evaluasi sistem riil, monitoring, updating Sistem, membuat dokumentasi seluruh hasil analisa, desain, dan implementasi kebutuhan sistem meliputi sistem riil, evaluasi dan studi kelayakan data denganmendiskripsikan bentuk sistem webmap yang akan dibuat, menganalisa kebutuhan data spasial dandata atribut yang akan digunakan untuk mengolah sistem dan menentukan aliran data yang akandigunakan untuk perancangan database dengan membuat analisa proses yang ada dalam sistemdengan menggambarkan ke dalam diagram berjenjang dan DFD. Aplikasi webmap yang akandibangun untuk pemetaan lahan pada suatu wilayah di Kabupaten Sidoarjo pada tingkat Desa yangcocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan atau lahan yang cocok untuk pengembanganperikanan, mengetahui hasil produksi yang dihasilkan pada tanaman pangan dan hasil produksiperikanan yang dihasilkan. Dengan adanya sistem ini diharapkan akan meningkatkan produktifitaspertanian dan perikanan dengan meningkatnya hasil panen. Entitas luar yang akan menggunakansistem aplikasi webmap ini yaitua. User atau masyarakat, sebagai pengunjung dari aplikasi sistem yang sudah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, selaku pengambil keputusan untuk melakukan pengembanganwilayah potensi lahan, khususnya untuk pertanian dan perikanan dengan melihat hasil produksitanaman pangan pertanian dan DataData spasial yang berupa layer peta dan data atribut yang berupa tabel akan digunakan untukmembangun aplikasi webmap diantaranya master yang meliputi, data Kabupaten Sidoarjo, data Kecamata dan data Desa, data produksitanaman pangan pertanian dan data produksi perikanan. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - untuk proses analisa dalam menentukan menentukan kesesuaian lahan yang cocok untukpertanian atau lahan yang cocok untuk perikanan berdasarkan parameter data suhu, ketinggianwilayah, kelembaban, jenis air dan data jenis ProsesKebutuhan proses dari sistem yang akan dibangun digambarkan dengan Diagram Berjenjangyang merupakan hirarki proses yang ada dalam sistem, terdapat tiga proses utama dari systemyang akan dibangun yaitua. Proses manajemen data yang digunakan untuk mengelola data spasial dan data atribut yangdigunakan untuk melakukan proses menambah, merubah dan menghapus data spasial dan Proses kedua merupakan proses analisa untuk mengetahu potensi lahan pertanian dan potensi lahanperikanan dan proses ketiga merupakan proses untuk mengetahui laporan yang bias digunakanmasyarakat dan dinas terkait untuk mengetahui potensi lahan serta hasil produksi yang dihasilkan,seperti terlihat pada gambar 1 berikut,Dari gambar 1 tersebut selanjutnya direpresentasikan kedalam pembuatan data flow diagram DFD,yang digunakan untuk menggambarkan sistem baru kedalam aliran arus data dalam sistem terstrukturyang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebutmengalir dan data tersebut akan disimpan kedalam data store database, seperti yang terlihat padagambar 2 berikut,info ketinggian wilayah data jenis tanahdata jenis airdata curah hujandata ketinggian wilayahinfo desastatus login userdata login userinfo prod perikananinfo prod tanaman panganinfo suhuinfo kelembaban wilayahinfo jenis tanahinfo kecamataninfo kabupatenstatus logindata logindata suhudata produksi perikanandata produksi tanaman pangandata desadata kecamatandata kabupaten0WebMap Untuk mengetahu Potensi LahanPertanian dan Perikanan Kab Sidoarjo+Pengambil KeputusanAdminMasyarakatGambar 2. Context Diagram SystemPada gambar 2 tersebut merupakan gambaran umum dari sistem yang akan dibangun, terdapattiga entitas yang akan menggunakan aplikasi sistem yaitu masyarakat selaku pengguna sistem,pengambil keputusan selaku dinas yang terkait dan admin yang akan mengelola akan di compose dari Context Diagram System dengan tiga proses utama sepertiyang terlihat pada gambar 3 berikut,Webmap Untuk MengetahuiPotensi Lahan Pertanian danPerikanan di Kabupaten SidoarjoGambar 1. Diagram Berjenjang Proses Sistem Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI- 89potensi lahan pertanianpotensi lahan perikananket potensijenis tanah potensijenis lahan potensich potensisuhu potensidesa potensikec potensikab potensilap prod perikanan lap prod pertaniancurah hujanjenis tanahkabupatenkecamatandesajenis lahankeinggiansuhuprod perikananprod pertanianlogininfo ketinggian wilayahdata jenis tanahdata jenis airdata ketinggian wilayahdata curah hujaninfo desastatus login userdata login userlahan cocok perikananlahan cocok pertanianinfo prod perikananinfo prod tanaman panganinfo suhuinfo kelembaban wilayahinfo jenis tanahinfo kecamataninfo kabupatenstatus logindata logindata suhudata produksi perikanandata produksi tanaman pangandata desadata kecamatandata kabupatenAdminMasyarakatPengambil Keputusan1Manajemen Data+3Laporan+2Potensi Lahan+1 Login 2 Kabupaten3 Kecamatan4 Prod Tanaman Pangan5 Prod Perikanan6 Suhu7KetinggianWilayah8 Curah Hujan9 Jenis Air10 Jenis Lahan11 DesaGambar DFD LevelMerancang SistemMerancang sistem yang direkomendasikan yaitu dengan menggunakan informasi yangterkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik, merancangprosedur data entry sedemikian rupa sehingga data yang dimasukkan kedalam sistemdiimplementasikan ke dalam DatabaseMerancang database, dengan dengan menggunakan Entity Relationship Diagram atau ER-Diagram ini menggunakan desain conceptual Data Model CDM untuk mengetahuihubungan antar tabel atau entity dengan menentukan cardinality ratio CR danParticipation Constraint PC, seperti yang terlihat struktur gambar 4 berikut,Gambar 4. Entity Relationship Diagram dalam bentuk CDMselanjutnya hasil seluruh transformasi dari ER-diagram CDM ke ERD-Skema PDM, sepertipada gambar 5 berikut,prod tp des aperikanan desasuhu desaket d esach desaair desahasil prod t pperikanan k ecsuhu kecketinggian ke cch kecair keclahan desalahan kecbany akterdapatLoginusernamepaswordKabupatenidkabupatennamakabupatenKecamatanidkecamatannamakecamatanluasidkabupatenProd Tanaman PanganidkecamataniddesaprodpanenikanprodpanenudangProd PerikananidkecamataniddesaprodpadiprodjagungprodkedelaiprodtebuSuhuidkecamataniddesarata2suhuBulanKetinggian WilayahidkecamataniddesaketinggianCurah Hujanidkecamataniddesarata2curahhujanBulanJenis AiridkecamataniddesajenisairJenis Lahanidkecamataniddesalahankeringlahansawahlahanperkebunan Desaiddesanamadesaidkecamatanluas Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 90Gambar 5. Hasil transformasi dari CDM ke PDMMerancang prosesMerupakan rancangan tentang proses yang akan berjalan pada sistem ini dengan aturanyang akan digunakan dalam proses analisa, alur dari analisa yang dilakukan dalam sistemseperti terlihat pada gambar 6 berikut,Gambar 6. Alur Proses AnalisaAnalisa potensi lahan pertanian tanaman pangan yang meliputi padi, jagung, kedelai dan tebu,dengan kategori jenis lahan dikategorikan pada jenis lahan kering, lahan sawah dan lahanperkebunan, aturan yang digunakan diantaranya- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 && kelembaban ≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan tidak cocok tanamanpangan- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 && kelembaban ≥ 78 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 8 &&kelembaban ≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan tidak cocok tanaman panganLOGINUSERNAME char20PASWORD char8KABUPATENIDKABUPATEN char10NAMAKABUPATEN char50KECAMATANIDKECAMATAN char10NAMAKECAMATAN char50LUAS floatIDKABUPATEN char10PROD_TANAMAN_PANGANIDKECAMATAN char10IDDESA char10PRODPANENIKAN floatPRODPANENUDANG floatPROD_PERIKANANIDKECAMATAN char10IDDESA char10PRODPADI floatPRODJAGUNG floatPRODKEDELAI floatPRODTEBU floatSUHUIDKECAMATAN char10IDDESA char10RATA2SUHUBULAN floatKETINGGIAN_WILAYAHIDKECAMATAN char10IDDESA char10KETINGGIAN floatCURAH_HUJANIDKECAMATAN char10IDDESA char10RATA2CURAHHUJANBULAN floatJENIS_AIRIDKECAMATAN char10IDDESA char10JENISAIR char50JENIS_LAHANIDKECAMATAN char10IDDESA char10LAHANKERING floatLAHANSAWAH floatLAHANPERKEBUNAN float DESAIDDESA char10NAMADESA char50IDKECAMATAN char10LUAS float Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI- 91- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 &&kelembaba n≥ 78 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 8 &&kelembaban ≥ 78 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 28 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7&& kelembaban ≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 28 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7&& kelembaban ≥ 78 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 28 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 8 && kelembaban≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 25 && curahhujan ≥ 0 curahhujan ≤ 55 && ketinggian ≥ 8 && kelembaban≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan tidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 25 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 && kelembaban ≥68 Then lahan tidak cocok tanaman padi- If suhu ≥ 25 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 8 && kelembaban ≥ 78 Then lahantidak cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 &&kelembaban ≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 8 && kelembaban ≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan cocok tanaman padi- If suhu ≥ 24 suhu ≤ 27 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 8 && kelembaban ≥78 Then lahan cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 25 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 && kelembaba ≥62 kelembaban ≤ 77 Then lahan cocok tanaman pangan- If suhu ≥ 25 && curahhujan ≥ 56 && ketinggian ≥ 8 && kelembaban ≥ 62 kelembaban ≤ 77 Then lahan cocok tanaman panganAnalisa potensi lahan perikanan untuk jenis udang dan bandeng dengan jenis lahan kering,lahan sawah dan lahan perkebunan, terdapat beberapa aturan yang digunakan diantaranya- If ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 && jenisair = tawar Then lahan tidak cocok- If ketinggian ≥ 0 ketinggin ≤ 7 && jenisair = asin Then lahan cocok perikanan- If ketinggian ≥ 8 && jenisair = tawar Then lahan tidak cocok perikanan- If ketinggian ≥ 8 && jenisair = asin Then lahan tidak cocok perikananFlowchart untuk user yang akan mengakses sistem dengan memasukkan username danpassword, selanjutnya sistem memferifikasi apakah username dan password sudah benaratau salah. Apabila salah maka memasukkan kembali. username dan password, apabilalogin sudah sukses, maka user berhak mengakses aplikasi seperti yang terlihat pada gambar7 berikut,Gambar 7. flowchart login Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 92Proses browse dan query dengan memilih mode aplikasi, jika browse kemudian pilih layer yangakan ditampilkan, kemudian klik tombol cari untuk menampilkan peta hasil browse. Pilih modeaplikasi query setelah peta tampilan browse, kemudian klik pada peta yang dipilih maka akanmuncul tampilan query dari peta yang dipilih. Apabila mode aplikasi yang dipilih pencarian,setelah itu pilih item yang akan dicari dan tulis data yang akan dicari klik buton cari maka petaakan menampilkan data yang dicari seperti alur yang dijelaskan pada gambar 8 berikut,Gambar 8. Proses browse dan query layerIMPLEMENTASIImplementasi sistem digunakan untuk yaitu mengimplementasikan sistem yang telah dibuatpada perancangan sistem dengan tujuan memudahkan pemakaian dalam berinteraksi dengan sistemyang dihasilkan, mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak coding. Pada tahap inidikembangkan suatu perangkat lunak awal yang spesifikasi teknologi yang digunakan untuk implementasi sistem, diantaranya spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan untuk implementasi sistem diantaranya- Processor Intel Dual-Core CPU T4500 GHz- Memory 2 GB DDR2 SDRAM PC-5300 Max. Memory 8 GB- VGA Intel 4 Series Express Chipset- Display 14_WXGA LED- Hardisk 320 spesifikasi perangkat lunak yang akan digunakan untuk implementasi sistem diantaranya- Sistem Operasi Windows XP Professional, Service Pack 3- Database PostGIS in PostgressSQL MS4W-MapServer 4 Windows-Version Quantum GIS Mimas untuk mengimport data dari shp ke PostGIS- Browser Mozila Firefox- Macromedia Dreamweaver 8 untuk proses coding & pembuatan templateInstalasi beberapa software yang akan digunakan untuk aplikasi, diantaranya komputer sudah terinstal sistem operasi Windows XP Professional Service Pack 3untuk menjalankan sistem yang akan in PostgressSQL 4 Windows-Version GIS Mimas Mozila Firefoxf. Macromedia Dreamweaver 8Digitasi layer digunakan untuk membawa peta analog yang didapat dari lembaran kertas PetaKabupaten Sidoarjo, selanjunya di scant untuk menghasilkan format *.jpg, selanjutnya melakukandigitasi peta dengan menggunakan software Quantum GIS Mimas dengan format *.shp untuk Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 93menjadi data spasial layer yang akan digunakan pada sistem aplikasi, seperti hasil yang terlihatpada gambar 9 sampai dengan gambar 17 berikuta. Layer KabupatenGambar 9. Digitasi layer KabupatenGambar 9 merupakan hasil digitasi layer Kabupaten yang digunakan sebagai peta dasar untukaplikasi webmap yang akan dibangun, dengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 10berikut,Gambar 10. Atribut Tabel Wilayah Kabupatenb. Layer KecamatanGambar 11. Digitasi layer KecamatanGambar 11 merupakan hasil digitasi layer Kecamatan yang digunakan sebagai peta dasar untukmenampilkan informasi kecamatan mana yang memiliki kesesuain lahan pertanian dan perikananpada aplikasi webmap yang akan dibangun, dengan isi data atribut seperti yang terlihat padagambar 12 berikut,Gambar 12. Atribut Tabel kecamatan Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 94c. Layer Desa/KelurahanGambar 13. Digitasi layer Desa/KelurahanGambar 13 merupakan hasil digitasi layer Desa atau Kelurahan yang ada dimasing-masingKecamatan di Kabupaten, dengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 14 berikut,Gambar 14. Atribut Tabel Desa/Kelurahand. Layer SuhuGambar 15. Digitasi layer SuhuGambar 15 merupakan hasil digitasi layer Suhu yang ada dimasing-masing Kecamatan diKabupaten, dengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 16 berikut, Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 95Gambar 16. Atribut Tabel Suhue. Layer Curah HujanGambar 17. Digitasi layer Curah HujanGambar 17 merupakan hasil digitasi layer Curah Hujan Kelurahan yang ada dimasing-masingKecamatan di Kabupaten, dimana layer ini digunakan untuk mengetahui rata-rata curah hujan yangterjadi pada tiap Kecamatan dengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 18 berikut,Gambar 18. Atribut Tabel Curah Hujanf. Layer Jenis AirGambar 19. Digitasi layer Jenis Air Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 96Gambar 13 merupakan hasil digitasi layer Jenis Air yang ada dimasing-masing Kecamatan diKabupaten, dimana layer ini digunakan untuk mengetahui kategori jenis air apa yang terkandungpada tiap Kecamatan dengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 20 berikut,Gambar 20. Atribut Tabel Jenis Airg. Layer Jenis LahanGambar 21. Digitasi layer Jenis LahanGambar 21 merupakan hasil digitasi layer Jenis Lahan yang ada dimasing-masing Kelurahan diKabupaten, dimana layer ini digunakan untuk mengetahui kategori jenis lahan pada tiapKecamatan dengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 22 berikut,Gambar 22. Atribut Tabel Jenis Lahan Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 97h. Layer KelembabanGambar 23. Digitasi layer KelembabanGambar 23 merupakan hasil digitasi layer Kelembaban yang ada dimasing-masing Kecamatan diKabupaten, dimana layer ini digunakan untuk mengetahui kelembaban ruang pada tiap Kecamatandengan isi data atribut seperti yang terlihat pada gambar 22 berikut,Gambar 24. Atribut Tabel KelembabanKESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil dari sistem yang akan dibangun dalam penelitian ini adalahsistem ini akan dapat dapat memberikan kemudahan kepada user dalam mencari daerah yangcocok untuk peruntukan lahan pertanian tanaman pangan atau lahan yang cocok untuk budidayaperikanan, dengan adanya sistem ini diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil pertaniantanaman pangan dan produksi hasil budidaya perikanan dan penyajian data peta yang lebih interaktifdiharapkan dapat memberikan bentuk penyajian informasi yang interaktif dan lebih mudah yang bias diberikan untuk pengembangan sistem selanjutnya yang lebih bagus yaitu sistemyang akan dibuat ini akan lebih informative jika ditunjang dengan adanya simulasi untukmeramalkan keadaan jenis tanah pada masa mendatang, sehingga kesesuaian lahan untuk jeniskomoditi tertentu. Munculnya aplikasi smart phone yang dimiliki banyak orang, sangatmemungkinkan sistem akan lebih efektif jika dibawa ke teknologi SIG berbasis PUSTAKA[1]Rencana Tata RuangWilayahKabupaten SidoarjoTahun2009-2029[2]BPS Kabupaten Sidoarjo, 2007. Department of Fisheries and Agriculture, 2007, Annual Report Booksand Marine Fisheries Division in 2007, Sidoarjo. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputasi 2014 SENASTIK 2014 ISSN 2302-7088Bangkalan, 10-11 September 2014SI - 98[3]Anik Vega Vitianingsih, dkk 2005 Sistem Informasi Geografis Pengembangan Lahan Pertanian diKabupaten Ponorogo Jurnal Ilmu & Teknologi Terapan, Maret, hal 80-102[4]Anik Vega Vitianingsih, dkk 2007 Sistem Informasi Geografis Deteksi Penjalaran Kebakaran HutanJurnal Saintek, Juni, hal 17-24[5]Anik Vega Vitianingsih, dkk 2008 Rekayasa Sistem Informasi Geografis SIG Identifikasi PotensiLahan Pertanian di Kabupaten Ponorogo Jurnal Saintek, Juni, hal 19-31[6]Anik Vega Vitianingsih, dkk 2011 Rekayasa Sistem Informasi geografis SIG Untuk IdentifikasiDaerah Rawan Banjir Studi Kasus di Wilayah Surabaya Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer UPH Hal 65-74 ISSN 1412-9523[7]Anik Vega Vitianingsih, dkk 2012 Rekayasa Sistem Informasi Geografis SIG Untuk PemetaanLokasi Tower Jaringan Telepon Seluler dalam Bentuk Webmap di Jawa Timur Jurnal Ilmiah IlmuKomputer UPH Hal 201-206 ISSN 1412-9523[8]Anik Vega Vitianingsih, dkk 2012 Webmap untuk Surveilans Demam Berdarah Dengue diKabupaten Tulungagung Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer UPH Hal 115-123 ISSN 1412-9523[9]E. Kendall, Kenneth, and E. Kendall, Julie. Analisa dan Perancangan Sistem System Analysis andDesign. Terjemahan Thamir abdul Hafedh PT. Indeks kelompok Gramedia. Jakarta, 2003. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Anik Vega VitianingsihDidik KiswoyoThe City of Surabaya is Indonesia's second largest city with an area of about 30 000 ha with a population of nearly 3 million people, most of the city of Surabaya consists of lowlands with a height of 3-6 m, while the region west of the city is hilly area with a height of 25-50 m above sea level. Some places in the City of Surabaya in the rainy season flood inundation occurs that inhibits the activity of society, with this background it is necessary that GIS can find areas prone to flooding, so the handling of the channel will be fast. The purpose of this study was to determine the location of water pumps, drainage network, the height of land of an area and to determine the height of flood water, as well as to analyze which areas classified as flood-prone areas. Data to be processed is obtained from the Office of Management and Flood Control Surabaya. The research method used in this study using the System Development Life Cycle SDLC [1]. The results obtained with this system is expected the Government of Surabaya and the community as early as possible to anticipate the possibility of flooding that often occurs in specific areas in Surabaya Region. 1. PENDAHULUAN Wilayah Surabaya terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian 3-6 m, sedang daerah Kota sebelah barat merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 25-50 m di atas permukaan laut, dibeberapa tempat di Kota Surabaya pada musim penghujan terjadi genangan-genangan air banjir, genangan yang terjadi umumnya disebabkan oleh hujan lokal [2]. Dari hasil survey sementara, masih banyak hal yang menyebabkan banjir sering terjadi pada daerah-daerah tertentu di Surabaya, diantaranya saluran air yang mengalami pendangkalan dan adanya kerusakan pada tanggul pembatas sungai, sehingga menyebabkan fungsi sungai yang bersangkutan tidak maksimal, kedalaman sungai yang hanya berkisar antara satu meter hingga 1,5 meter [3]. Pendangkalan yang mengurangi debit air ke laut adalah makin padatnya bangunan di sepanjang bantaran sungai, sebelum bangunan liar di sepanjang sungai tersebut kemampuan saluran untuk mengalirkan air ke laut mencapai 350 meter kubik per detik, sedangkan saat ini hanya 275 meter kubik per detik [2]. Dengan adanya realitas tersebut, semakin memperparah kondisi banjir di Surabaya setiap musim hujan. SIG merupakan konsep pendekatan dalam pengelolaan informasi yang mampu memadukan antara visualisasi data dalam bentuk grafis/peta dan data statistik, sehingga mampu menghasilkan suatu analisa yang terintegrasi yang mencakup seluruh aspek [4,5,6]. Perumusan masalah dalam penelitian ini, adalah Seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari pembuatan SIG ini mampu menjawab dalam mengetahui daerah mana saja yang rawan terhadap banjir, sehingga Pemerintah Kota Surabaya dapat langsung mengantisipasinya, dibandingkan dengan tanpa adanya SIG. Karena begitu banyaknya masalah yang berkaitan dengan masalah banjir, maka penulis hanya membatasi pada aPenyajian informasi berdasarkan daerah pematusan di Wilayah Surabaya; bParameter yang digunakan dalam pendeteksian berdasarkan pada elevasi tanah, intensitas hujan, seta kemampuan saluran pada suatu daerah pematusan; cLingkup data yang disajikan dalam sistem yang dibuat meliputi Saluran jaringan drainase yang ada di Surabaya, informasi intensitas hujan, informasi elevasi tanah, informasi pompa air, informasi genangan, informasi debit banjir dan daerah pematusan di Wilayah Surabaya; dPenanggulangan yang disajikan hanya sebatas pada informasi daerah mana saja yang perlu penanganan saluran. Tujuan dari penelitian ini dapat menghasilkan sebuah SIG yang dapat memberikan informasi,Annual Report Books and Marine Fisheries Division inBps KabupatenSidoarjoBPS Kabupaten Sidoarjo, 2007. Department of Fisheries and Agriculture, 2007, Annual Report Books and Marine Fisheries Division in 2007, Informasi Geografis Pengembangan Lahan Pertanian di Kabupaten PonorogoAnik Vega VitianingsihDkkAnik Vega Vitianingsih, dkk 2005 Sistem Informasi Geografis Pengembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Ponorogo Jurnal Ilmu & Teknologi Terapan, Maret, hal 80-102Anik Vega VitianingsihAnik Vega Vitianingsih, dkk 2012 Webmap untuk Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tulungagung Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer UPH Hal 115-123 ISSN 1412-9523Terjemahan Thamir abdul Hafedh PT. Indeks kelompok GramediaE KendallE KennethJulie KendallE. Kendall, Kenneth, and E. Kendall, Julie. Analisa dan Perancangan Sistem System Analysis and Design. Terjemahan Thamir abdul Hafedh PT. Indeks kelompok Gramedia. Jakarta, 2003.