Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja, studi kasus siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan handphone tinggi mencapai 3-7 jam perhari. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Penggunaan ini memberikan dampak positif seperti mendapatkan pengetahuan luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak. Akan tetapi, penggunaan tanpa adanya kontrol dari orangtua memberikan dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup whatsApp kelas, menjadikan remaja lebih individualis, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, dan membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Indonesia p-ISSN 2745-7141 e-ISSN 2746-1920 Vol. 4 No. 01 Januari 2023 Doi 86 DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL REMAJA STUDI KASUS SISWA KELAS IX SMPN 12 POLEANG BARAT Ramang UIN Alauddin Makassar, Indonesia ramang121 Diterima 02-12-2022 Direvisi 10-12-2022 Disetuji 05-01-2023 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja, studi kasus siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan handphone tinggi mencapai 3-7 jam perhari. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Penggunaan ini memberikan dampak positif seperti mendapatkan pengetahuan luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak. Akan tetapi, penggunaan tanpa adanya kontrol dari orangtua memberikan dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup whatsApp kelas, menjadikan remaja lebih individualis, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, dan membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar. ABSTRACT This study aims to determine the impact of cellphone use on adolescent social interaction, a case study of 9th grade students of SMPN 12 West Poleang. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study method. The results showed that the intensity of cellphone use is high, reaching 3-7 hours per day. WhatsApp, tiktok and facebook are the three applications most frequently accessed by students. This use has a positive impact such as gaining broad knowledge, facilitating communication and training children's creativity. However, use without parental control has a negative impact including the threat of pornography due to following viral content, creating or simply sharing inappropriate images in class WhatsApp groups, making adolescents more individualistic, making social interaction relationships created both among peers, to teachers and parents tend to be less polite, and making adolescents less sensitive to the surrounding environment. *Author Ramang Email ramang121 Kata kunci Remaja; Dampak Penggunaan handphone; Interaksi Sosial Keywords Teenagers; Impact of cell phone use; Social interaction Pendahuluan Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha untuk melakukan interaksi dengan manusia lainnya Azmi, 2018. Jarang sekali atau bahkan hampir tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu, interaksi sosial sangatlah penting. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi, pola interaksi sosial juga ikut mengalami perubahan. Tidak ada lagi hambatan ruang dan waktu, semua bisa diatasi dengan interaksi melalui media sosial seperti whatsApp dan facebook. Akan tetapi, disisi lain penggunaan teknologi yang semakin meningkat justru menurunkan intensitas interaksi sosial. Interaksi yang pada awalnya dilakukan secara langsung Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 87 tatap muka kini mulai digantikan menjadi interaksi dengan handphone. Perubahan dalam pola interaksi sosial tersebut menghasilkan pola sikap yang menjadi lebih individualis. Dampak di atas juga menjangkau kalangan pelajar SMP atau remaja pada umumnya. Remaja yang dalam tahap perkembangannya memerlukan interaksi sosial yang berkualitas, justru mengalami hambatan karena kemerosotan kualitas intersaksi sosial Jamun et al., 2019. Banyak waktu dipakai untuk bermain handphone. Interaksi sosial langsung semakin berkurang. Interaksi sosial didefinisikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok Khairul Anwar & Taufik, 2016. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial merupakan suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam masyarakat. Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupannya sehari–hari Mundiasari, 2022. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Menurut Maradjabessy et al., 2019, interaksi sosial merupakan bentuk-bentuk yang kelihatan apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia menghadirkan hubungan satu sama lain terutama dengan mengutamakan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses sosial yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Lebih lanjut menurut Bewu et al., 2020, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara perorangan seperti hubungan ibu dan anak, antara kelompok-kelompok seperti anggota kelas yang satu dengan kelas yang lain, maupun antara orang perorangan dengan kelompok seperti guru dan muridnya Di et al., 2021. Interaksi sosial yang dianggap paling ideal adalah secara tatap muka langsung. Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis dan timbal balik secara langsung. Pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya Aziz & Nurainiah, 2018. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu 1 Adanya kontak sosial social-contact. Kontak sosial merupakan bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat langsung maupun dengan alat tidak langsung. 2 Adanya komunikasi, komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi upaya saling mempengaruhi antara keduanya. Proses komunikasi ada dua bentuk yakni verbal dan non verbal. Komunikasi verbal menggunakan lisan dan tulisan. Sedangkan non verbal menggunakan simbol-simbol, misalnya gestur tubuh dan bahasa isyarat. Aspek-aspek interaksi sosial digolongkan menjadi tiga aspek, yaitu 1 kontak sosial yaitu menjalin hubungan akrab, 2 individu akan terlibat dalam kegiatan kelompoknya dan mau menyumbangkan ide bagi kemajuan kelompoknya, dan 3 frekuensi hubungan dalam kelompoknya Bewu et al., 2020. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 88 Interaksi sosial di lingkungan sekolah dapat berlangsung antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau tenaga kependidikan lainnya. Kualitas interaksi sosial pelajar SMP sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain intensitas interaksi sosial tersebut Pauziah, 2022. Penelitian ini hendak mendeskripsikan dampak pemakaian handphone terhadap interaksi sosial pelajar SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian dilatar belakangi oleh penggunaan handphone yang semakin canggih di kalangan remaja khususnya pelajar SMP di kabupaten Bombana. Dalam hal ini, peneliti hendak menggali dampak penggunaan handphone terhadap kualitas interaksi remaja. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif metode studi kasus Rukin, 2019 menyatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap objek yang disebut sebagai kasus, yang dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh, dan mendalam dengan menggunakan berbagai sumber data. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menekankan kedalaman konsep yang dikaji secara empiris. Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif agar peneliti dapat meneliti masalah penggunaan handphone dan dampaknya pada interaksi sosial siswa SMPN 12 Poleang Barat. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam proses penelitian ini adalah angket dan wawancara. Pengisian angket atau kuisioner digunakan untuk mendapatkan data gambaraan umum kebiasaan dan intensitas penggunaan handphone oleh siswa. Sementara itu, wawancara digunakan untuk menggali secara mendalam dampak penggunaan handphone terhadap interaksi sosial siswa. Informan yang dipilih dalam wawancara ditentukan berdasarkan hasil analisis kuesioner. Data yang dihasilkan nanti berupa data deskriptif yang diperoleh dari observasi dan wawancara dari siswa dan orang tua siswa tersebut. Hasil Dan Pembahasan Hasil analisis penelitian penggunaan handphone tersaji pada gambaran data berikut Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 89 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 46 responden, dapat diketahui 87% siswa sudah memiliki handphone sendiri dan sisanya 13% belum memiliki handphone sendiri masih memakai handphone milik bersama keluarga orang tua, saudara, dll. Rata-rata penggunaan handphone pada siswa SMPN 12 Poleang Barat termasuk kategori tinggi. Rata-rata per hari bisa mencapai 3-7 jam. Dari hasil wawancara dengan orang tua siswa yang mengatakan bahwa anaknya menggunakan handphone hingga berjam-jam terlebih ketika orang tua tidak berada di rumah atau sedang bekerja. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Saniyyah et al., 2021 yang menyatakan bahwa rata-rata anak mengunakan handphone 3-6 jam per hari. Hal ini menunjukkan intensitas penggunaan handphone termasuk kategori tinggi. Penggunaan tinggi yaitu pada intensitas penggunaan lebih dari 3 jam dalam sehari, penggunaan sedang yaitu pada intensitas penggunaan sekitar 3 jam dalam sehari, dan rendah yaitu pada intensitas penggunaan kurang dari 3 jam dalam sehari. Mengingat peraturan sekolah melarang siswa untuk membawa handphone ke sekolah, maka dapat dipastikan bahwa data penggunaan handphone di atas memperlihatkan intensitas pemanfaatan handphone di luar jam sekolah. Hampir sebagian waktu siswa di rumah dihabiskan menggunakan handphone. Adapun bentuk pemanfaatan handphone di kalangan siswa tersebut antara lain sebagai sarana komunikasi whatsApp 87%, sebagai media atau fasilitas belajar google 28,3%, dengan handphone juga siswa dapat berinteraksi sosial melalui media sosial seperti facebook 34,8%, instagram 28,3%, dan sebagainya. Handphone yang menjadi fasilitas yang multifungsi ini menawarkan berbagai kemungkinan pemanfaatan kepada penggunanya siswa. Selain sebagai media komunikasi interaksi sebagaimana disebutkan di atas, handphone juga menjadi sarana hiburan atau rekreasi tik-tok 65,2%, youtube 30,4% & game 17,4%. Hal ini ditunjang oleh aplikasi-aplikasi seperti audioplayer, digital camera, video player, berbagai model game online maupun offline, dan sebagainya. Dengan demikian, patut diduga bahwa intensitas pemakaian handphone yang cukup tinggi di kalangan siswa sekolah berkaitan dengan fungsi-fungsi yang ditawarkan handphone itu sendiri yang kian kompleks. Semakin kompleks aplikasi yang ada, semakin lama waktu yang akan dilewati seseorang bersama handphonenya. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 90 A. Dampak Penggunaan handphone terhadap Interaksi Sosial Penggunaan handphone tanpa adanya pengawasan orang tua memberikan dampak terhadap interaksi sosial yang terjadi, terutama pada lingkungan sekelilingnya dan dalam keluarga. Hasil observasi yang peneliti lakukan, penggunaan handphone lebih dari 3 jam tanpa adanya pengawasan dan kontrol dari orang tua memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial remaja siswa SMPN 12 Poleang Barat. Pengaruh yang dihasilkan oleh penggunaan handphone di antaranya adalah ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup Whatsapp kelas, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, remaja lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media dari pada berkomunikasi secara tatap muka langsung. Selanjutnya, handphone menjadikan remaja lebih individualis, handphone menjadikan remaja konsumtif dan handphone membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso, 2020 mengemukakan bahwa anak sekarang terlalu asik menggunakan gawainya, mereka akan terlena dan lupa dengan kebutuhannya sendiri yaitu belajar dan bersosialisasi pada lingkungan masyarakat Prayuda et al., 2020 yang menyatakan bahwa penggunaan handphone yang terlalu lama dapat mempengaruhi tingkat agresif anak. Selain itu, anak menjadi tidak peka dan tidak peduli terhadap lingkungan disekelilingnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi dan wawancara dengan anak dan orang tua bahwa anak cenderung kurang peka terhadap keluarganya. Anak akan mau melaksanakan jika diperintah saja, tidak dengan kesadaran dalam diri anak tersebut. Sedangkan dampak positif dari penggunaan handphone secara tepat dan terkontrol diantaranya mendapatkan pengetahuan luas dengan mencari informasi di google, mempermudah berkomunikasi dengan orang lain, bermain permainan yang mengasah otak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, mereka bisa mengakses berbagai informasi melalui internet dan mencari materi pelajaran serta membantu mengerjakan tugas sekolah. Hal ini terkonfirmasi oleh hasil wawancara dengan orang tua yang menjelaskan jika anak mengalami kesulitan belajar, mereka akan membuka google untuk mendapat jawaban yang ingin diketahui Simanihuruk et al., 2019. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dilapangan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pencatatan, peneliti menyimpulkan intensitas penggunaan handphone dari siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat rata-rata penggunaan tergolong kategori tinggi. Penggunaan intensitas tinggi yaitu penggunaan handphone pada intensitas lebih dari 3 jam dalam sehari. Rata-rata siswa menggunakan handphone sehari mencapai 3-7 jam. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Beberapa dampak positif dari penggunaan handphone ini adalah mendapatkan pengetahuan luas dengan mengakses berbagai informasi melalui internet dan media sosial, mempermudah komunikasi dengan orang lain, dan sarana hiburan seperti bermain game atau menonton video. Selain dampak positif, ada juga dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 91 menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, remaja lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media daripada berkomunikasi secara tatap muka langsung. Interaksi sosial remaja siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat secara umum masih dikategorikan baik. Dengan pendidikan dan didikan dari guru dan orang tua kepada anak, sikap menghormati orang lain, saling tolong menolong, sopan santun, mengucapkan terima kasih masih tetap terjalin. Namun, siswa kurang peka dan peduli terhadap orang disekelilingnya. Sehingga dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial ini membuat anak kurang peka dan peduli. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 92 Bibliografi Aziz, M., & Nurainiah, N. 2018. Pengaruh penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja di desa dayah meunara kecamatan kutamakmur kabupaten aceh utara. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 42, 19–39. Azmi, S. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan Merupakan Salah Satu Pengejawantahan Dimensi Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Susila, Dan Makhluk Religi. Likhitaprajna, 181, 77–86. Bewu, Y., Dwikurnaningsih, Y., & Windrawanto, Y. 2020. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas X Ips Sma Kristen Satya Wacana Salatiga. Psikologi Konseling, 152. Di, K. A. M. E. J., Dan, D. S. T., Gedung, M. E. L. D. D., & Tiga, W. K. M. 2021. Social Pedagogy Journal of Social Science Education. Jamun, Y. M., Wejang, H. E. A., & Ngalu, R. 2019. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa Sma Di Kecamatan Langke Rembong. JIPD Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 31, 1–7. Khairul Anwar, M., & Taufik, M. 2016. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maradjabessy, M. F., Lasut, J. J., & Lumintang, J. 2019. Interaksi Sosial Forum Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan di Kota Manado. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 121. Mundiasari, K. 2022. POLA HUBUNGAN ANTAR MANUSIA SEBAGAI INSAN PENDIDIKAN. Aktualita Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 12II. Pauziah, S. 2022. POLA INTERAKSI SISWA PENGGUNA GADGET DI MAN 2 KOTA BOGOR. Sosial Horizon Jurnal Pendidikan Sosial, 91, 35–45. Prayuda, R. A., Munir, Z., & Siam, W. N. 2020. Pengaruh Pemakaian Gadget Terhadap Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Dasar Negeri Taal 01 Kecamatan Tapen Kab. Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional, 81, 40–48. Rukin, S. P. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia. Saniyyah, L., Setiawan, D., & Ismaya, E. A. 2021. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Desa Jekulo Kudus. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 34, 2132–2140. Santoso, F. A. 2020. Dampak Penggunaan Gawai Terhadap Pembelajaran Siswa SD. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 21. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 93 Simanihuruk, L., Simarmata, J., Sudirman, A., Hasibuan, M. S., Safitri, M., Sulaiman, O. K., Ramadhani, R., & Sahir, S. H. 2019. E-learning Implementasi, strategi dan inovasinya. Yayasan Kita Menulis. © 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution CC BY SA license ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PauziahAdvances in information technology, especially gadgets, have now entered all aspects of human life, if you pay attention at this time almost all walks of life have used gadgets, especially teenagers because they are considered to be able to affect the interaction patterns of users. The purpose of this research is to find out how the interaction patterns formed by students using gadgets are within the scope of student interactions in the school environment. This research method uses a qualitative case study approach. carried out at MAN 2 Bogor City from January to April 2022, the primary sources are students, data collection by observation and observasi and interviews is validated by triangulation of sources, analyzed through the stages of data collection, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this study indicate the interaction pattern of students using gadgets in MAN 2 Bogor city; interaction through media that is used as a tool to exchange information, focus on each gadget, individual interaction between groups, interactions that occur through online games, cooperation between friends through whatsapp groups, being alone individual.Rio Aditya PrayudaZainal MunirWiwin Nur SiamThe use of gadgets is one of the electronic media that influences social behavior, especially in absorption in interacting with social values. This study aims to analyze the Effects of the Use of Gadgets on Social Behavior of Students in Taal 1 Primary School, Tapen District, Bondowoso Regency. The research design used was analytic with cross sectional approach. The population was students and a sample of 38 students consisted of classes III, IV, and V of Taal 1 Elementary School, Tapen District, Bondowoso District with a total sampling method. Data was collected using a questionnaire, then the data was tabulated and analyzed using Spearman Rho statistical correlation analysis with a significance level of so that a p Penggunaansosial media hanyalah sebagai tambahan alternatif, ketika mereka tidak dapat menjangkau lawan bicaranya secara langsung. Kata Kunci: Interaksi sosial , motivasi, media, teknologi PENDAHULUAN Bentuk umum dari sebuah proses sosial adalah interaksi sosial, dan arena bentuk-bentuk lain dari proses sosial hanyalah sebuah bentuk-bentuk
Era teknologi cenderung memiliki dampak negatif terutama pada anak, meningkatnya penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan anak mengalami perubahan pada interaksi sosialnya, membuatanak menjadi seseorang yang acuh tak acuh pada lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini tentunya menjadi sebuah peringatan bagi orang tua dimana anak dalah generasi penerus bangsa. Kondisi yang sangat memprihatinkan apabila orang tua pun bersikap acuh terhadap anak yang menggunakan gadget. Tujuan penelitian ini menjelaskan tentang hubungan penggunaan gadget dengan interaksi sosial pada anak. Pencarian sumber data artikel dilakukan melalui scholar untuk mengambil artikel yang relevan. Istilah dan kata kunci yang terkait dalam Hubungan penggunaan gadget, interaksi sosial, dan Anak digunakan dalam pencarian subjek terkait. Inklusi Study Design yang terkait menggunakan Korelatif dan Cross-sectional. Hasil dari jurnal tentang hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada anak mendapat total responden sebanyak 384 anak. Terdapat hubungan yang sangat signifikan dari penggunaan gadget yang berdampak negatif bagi interaksi sosial pada anak. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this WatyTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan snteraksi sosial dengan perkembangan moral pada pemaja di SMA UISU. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA UISU sebanyak 114 siswa/siswi yang terdiri dari kelas X 53 siswa, dan XI 61 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, Sampel yang digunakan diperoleh dari 50% jumlah keseluruhan siswa dari masing-masing kelas, jadi sampel yang di dapatkan dari kelas X sebanyak 27 siswa, dari siswa kelas XI sebanyak 30 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analis korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Analisis Korelasi Product Moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Interaksi sosial dengan Perkembangan moral, dimana rxy = 0,362 ; p = < 0,005. Artinya semakin Baik Interaksi sosial, maka semakin Baik Pekembangan moral. Koefisien determinan r2 dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar r2 = 0,131. Ini menunjukkan bahwa Perkembangan moral dibentuk oleh Interaksi sosial sebesar 13,1%Junierissa MarpaungTujuan artikel ini adalah untuk mengkaji tentang pengaruh gadget dalam kehidupan manusia. Kehadiran gadget terutama dalam bentuk smartphone telah banyak memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari, gadget sebagai media pencarian informasi, melakukan interaksi, mendapatkan hiburan, bahkan hingga untuk keperluan kegiatan berbisnis secara online. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Gadget adalah salah satu produk dari teknologi ini yang telah mengubah perilaku komunikasi manusia dengan menembus ruang dan waktu. Orang yang berjarak ribuan kilometer bisa saling berkomunikasi sambil saling menatap lawan bicaranya di dan hanya dengan menggunakan media gadget. Gadget adalah sebuah alat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti telepon pintar. Sebuah teknologi yang pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman. Akan tetapi kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Sehingga membuat para pengguna tidak terkendali dalam hal pemakaian suatu teknologi Penggunaan Gadget terhadap Interaksi Sosial Anak Usia 5-6 Tahun. Persepsi Masyarakat Terhadap Perawatan Ortodontik Yang Dilakukan Oleh Pihak Non ProfesionalNur AsiahAri SofiaNur Asiah, Ari Sofia, S. 2019. Hubungan Penggunaan Gadget terhadap Interaksi Sosial Anak Usia 5-6 Tahun. Persepsi Masyarakat Terhadap Perawatan Ortodontik Yang Dilakukan Oleh Pihak Non Profesional, 539, penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak usia 5-6 tahunW NovitasariN KhotimahNovitasari, W., & Khotimah, N. 2016. Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak usia 5-6 tahun. Paud Teratai, 53.Kondisi Pencapaian Program Kesehatan Anak Indonesia', dilihat pada tanggal 15 juli 2021Pusdatin-KemkesPusdatin-Kemkes 2014 Kondisi Pencapaian Program Kesehatan Anak Indonesia', dilihat pada tanggal 15 juli 2021. n/ Lama Penggunaan Gadget Dengan Perilaku Sosial Anak PrasekolahE O PutriA UtamiR F LestariPutri, E. O., Utami, A., & Lestari, R. F. 2020. Hubungan Lama Penggunaan Gadget Dengan Perilaku Sosial Anak Prasekolah. Jurnal Cakrawala Promkes, 22, 80. Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Interaksi Sosial Teman Sebaya Pada Siswa SMAK RahmadaniR WidiastutiRahmadani, K., & Widiastuti, R. 2018. Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Interaksi Sosial Teman Sebaya Pada Siswa SMA. Jurnal Universitas Lampung Procedia Sosial Behavioral Sciences Turkish, 91, Gadget Beserta Fungsi dan Macam-macam GadgetRiyadiRiyadi. 2020. Pengertian Gadget Beserta Fungsi dan Macam-macam Gadget. Dilihat pada tanggal 12 juli 2021, an-gadget/Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Interaksi Sosial Anak UsiaFiidatun RohanaSri HartiniRohana, Fiidatun, and Sri Hartini. 2020. "Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Interaksi Sosial Anak Usia Sekolah Di SDN 02The Relationship between Gadgets Usage and Adolescent Social Interaction Patterns in SMP Negeri I Sitoluori DistrictS SebayangSebayang, S. 2019. The Relationship between Gadgets Usage and Adolescent Social Interaction Patterns in SMP Negeri I Sitoluori District. Science Midwifery, 72, April, orangtua terhadap dampak penggunaan gadget pada anak usia pendidikan dasarA S M T SimamoraI SuntoroY NurmalisaSimamora, A. S. M. T., Suntoro, I., & Nurmalisa, Y. 2016. Persepsi orangtua terhadap dampak penggunaan gadget pada anak usia pendidikan dasar. Jurnal Kultur Demokrasi, 46.Durasi Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Pada Anak Usia Pra SekolahO I SuriD AnggrainiW FitrianiSuri, O. I., Anggraini, D., & Fitriani, W. 2021. Durasi Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Pada Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Kesehatan, 122, Usia Aank dan Pembagian Kelompok Umur AnakWijayaWijaya 2017, 'Batasan Usia Aank dan Pembagian Kelompok Umur Anak', dilihat pada tanggal 25 juli 2021, hp/en/96-daftar-isi-content/infokesehatan/helath-programs/263-batasan-usia-anak-dan-pembagiankelompok-umur-anak
hidupdalam masyarakat modern secara langsung akan mengikuti gaya modern itu sendiri. Gaya hidup bagian dari kehidupan sosial setiap hari di dunia yang semakin modern, gaya hidup mencakup dalam interaksi yang mungkin sulit untuk dipahami dan dimengerti dalam masyarakat modern, terutama penggunaan komunikasi melalui blackberry messenger.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia adalah makhluk sosial, dengan kata lain manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya harus berinteraksi dengan sesamanya. Dalam berinteraksi kelancaran komunikasi sangat penting sehingga sekarang banyak teknologi yang mendukung hal tersebut, salah satunya adalah artikel ini beberapa cuplikan wawancara si penulis dengan beberapa narasumber yang merupakan warga sekitar dan hasilnya sebagai berikut1. Apakah Anda Lebih Sering Memainkan Atau Menggunakan Hp Dalam Kehidupan Sehari-Hari? Hampir semua menjawab bahwa mereka lebih banyak waktu dalam memainkan hp dalam Kehidupan sehari-hari, hanya sebagian kecil saja yang hanya menggunakan di saat tertentu atau kalau benar-benar butuh barulah dia menggunakannya. 2. Apakah Manfaat Dalam Menggunakan Hp?Semua menjawab bahwa mereka dapat menggunakan hp untuk internet, nelpon, sms, dan main Apakah Dampak Negatif Yang Anda Rasakan Ketika Memakai Hp?Mereka semua menjawab bahwa dampak negatifnya adalah kurangnya kepedulian terhadap sosial/lingkungan, menjadi orang yang malas, dan menjadi orang yang selalu mementingkan internet lebih dari segalanya. Dari beberapa cuplikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa hp adalah alat yang bisa memiliki 2 sisi disatu menguntungkan disisi lain memiliki kerugian. Keuntungannya adalah mereka dapat menikmati intetnet dan berbagai macam hal yang dapat membuat mereka nyaman, sedangkan disisi lain dapat juga menimbulkan ketergantungan terhadap internet. Hal ini disebabkan bahwa internet mampu menyediakan berbagai hal dengan praktis sehingga membuat manusia menjadi hanya terpaku pada kenyamanan tersebut dan akhirnya mereka berpikir bahwa tanpa internet maka hidup akan menjadi lebih susah dari yang ini tentu tidak bisa dianggap remah dan oleh karena itu sebagai penulis saya menghimbau kepada pembaca agar senantiasa mengguakan hp dalam batas yang wajar serta selalu memggunakannya dalam hal positif saja. Lihat Sosbud Selengkapnya
. 407 138 192 173 114 107 217 400
dampak penggunaan hp terhadap interaksi sosial masyarakat indonesia